Jumat, 21 September 2012

Wawancara

Cara Wawancara Dengan Baik, Benar & Efektif - Bagaimana cara melakukan kegiatan wawancara dengan baik dan benar? serta aspek apa saja yang perlu di perhatikan saat kita hendak melakukan proses wanwancara? Dan Bagaimana cara membuat laporan hasil wawancara itu? mari kita simak uraian berikut ini.

Kegiatan wawancara sebenarnya menjadi efektif dan efisien apabila Anda mengetahui teknik dan rencana wawancara dengan benar. Teknik wawancara bermacam-macam. Jika Anda melakukan wawancara terhadap seseorang, Anda dapat memakai teknik individual atau perorangan. Kegiatan wawancara ini bisa sedikit berbeda tergantung pada orang, tempat, waktu, dan hal yang dibicarakan.

Sebelum melakukan wawancara perhatikan hal berikut.

  1. Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai.
  2. Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun.
  3. Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.
  4. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.

Pada saat wawancara Anda perlu memperhatikan pegangan umum pelaksanaan wawancara berikut ini.

  1. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan kemukakan tujuan wawancara.
  2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan persoalan yang menjadi topik Anda.
  3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku catatan, alat tulis, atau tape recorder saat melakukan wawancara.
  4. Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.
  5. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.
  6. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati petunjuk narasumber seperti “off the record”, “no comment”, dan lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber.
  7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.
  8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan terima kasih dan mohon maaf!
  9. Selain itu, kita harus mengetahui betul apa tujuan wawancara.

Penyajian Atau Pembuatan Laporan Hasil Wawancara

Hal-hal yang harus diperhatikan agar tulisan hasil wawancara menarik bagi para pembaca adalah:
  1. Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup. Seolaholah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca. Keterangan mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk melihat narasumber ketika diwawancarai.
  2. Kejadian-kejadian, keterangan-keterangan, dan pendapatpendapat yang diberikan narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam penyampaiannya.
  3. Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi, hiburan, bimbingan praktis, atau laporan.
  4. Penyajian hasil wawancara sebenarnya tergantung pada pewancara, bisa berupa narasi, dialog, esai, deskripsi, dan sebagainya.

Sumber : BS - E Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X, karangan Sri Utami, dkk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar