Selasa, 25 September 2012

Resensi Cerpen "Kembang Sang Janda"


Wanita Pencabut Nyawa
Kesialan Seorang Wanita Dalam Mengarungi Rumah Tangga Versi Trisi


Judul  cerpen   : Kembang Sang Janda
                          (Diambil dari kumpulan cerpen Celoteh Perempuan)
Halaman          : 25 - 34
Penulis             : Trisi
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit     : 2012
Tebal               : 188 halaman


            Trisi adalah penulis cerpen yang berjudul Kembang Sang Janda dan juga fotografer  ini berhasil mengungkap sebuah kehidupan rumah tangga seorang wanita yang selalu mendapat musibah. Melalui cerpennya yang dimuat dalam kumpulan cerpen yang berjudul Celoteh Perempuan ini, Trisi mengisahkan bagaimana kehidupan sang tokoh yang bernama Kembang yang selalu kehilangan orang-orang yang dicintainya. Entah kenapa? Itulah pertanyaan-pertanyaan ketika kita membaca cerpennya itu.
            Cerita Janda Sang Kembang ini bermula saat Mbok Gendut, salah seorang tokoh dalam cerita yang selalu mendampingi si Kembang sejak kecil,  mengetuk-ngetuk pintu kamar Kembang. Dia mengabarkan bahwa si Tito, yang merupakan suami Kembang pingsan di kantor dan dibawa ke rumah sakit. Oleh pihak rumah sakit, dinyatakan bahwa Tito terkena serangan Jantung dan akhirnya meninggal dunia.
            Sebenarnya kematian Tito bukanlah sebuah musibah kematian yang diterima oleh Kembang. Kematian pertama yang ia hadapi adalah saat Kembang berumur tujuh tahun yang mana ayahnya meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Kemudian, kematian kedua yang ia terima adalah kematian ibunya. Pada saat usianya 20 tahun ibunya meninggal karena kanker Rahim. Sejak sepeninggal ibunya itulah si Kembang hidup hanya berdua dengan Mbok Gendut yang selalu merawat dan menjaganya.
            Setelah setahun kematian ibunya, Kembang menikah dengan Rio yang merupakan teman semasa SMA dulu. Tapi sayang pernikahan itu hanya berumur dua tahun saja. Rio meninggal tersambar petir saat sedang memancing di laut bersama teman-temannya. Sedangkan kematian Tito merupakan kematian keempat yang harus diterima oleh Kembang.
            Sejak sepeninggal Tito, Kembang kehilangan pegangan hidup. Namun, Mbok Gendutlah yang masih setia menemani dan menyemangati Kembang untuk menjalani hidup. Sehingga, Kembang bekerja sendiri dan mengerjakan  apa saja untuk membiayai hidupnya dan Mbok Gendut.
            Selang beberapa bulan kematian Tito, Kembang menemukan tambatan hati. Andri namanya. Andri merupakan teman sekantor Kembang. Rasa cinta Andri terhadap Kembang memang sudah lama tumbuh. Namun, Kembang sepertinya tidak terlalu merespon cinta Andri karena Andri tidak berani mengungkapkannya secara terbuka. Dengan perjuangan keras dan keberanian yang besar Andri berani mengungkapkan rasa cintanya dan melamar Kembang. Setelah kejadian itu, Kembang menerima lamaran Andri dan mereka lalu menikah. Namun, pernikahan tersebut tidaklah seperti yang mereka impikan. Mungkin hanya beberapa bulan menikah Andri akhirnya meninggal setelah menikmati makan siang dengan Kembang istrinya. Kematian Andri merupakan momok besar bagi Kembang, Di samping kehidupannya hancur, dia juga mendapatkan julukan baru dari teman-teman sekantornya, yakni Kembang si pencabut nyawa, Kembang sumber kematian, dan kembang si pembawa sial. Orang-orang berpendapat bahwa lelaki yang menikahi Kembang pasti akan mati.  Demi menghindari fitnahan dan cemoohan orang-orang di tempat ia bekerja, akhirnya Kembang berhenti bekerja.
            Tidak berapa lama setelah berhenti bekerja ia mendapatkan pekerjaan baru dengan posisi sebagai sekretaris di perusahaan tenpat ia bekerja. Di sana, ia diperkenalkan lagi dengan sang direktur yang bernama Pak Wira. Pak Wira adalah seorang direktur yang berumur 60 tahun dan mempunyai keluarga. Istrinya adalah seorang pengusaha juga. Kembang dan Pak Wira selalu bersama setiap saat. Kebutuhan Pak Wira selalu dikerjakan oleh Kembang. Dan tak jarang ia selalu dibawa Pak Wira ke mana saja, bahkan ia selalu dibelikan hadiah oleh atasannya tersebut. Hingga akhirnya Pak Wira melamar Kembang untuk menikah. Dan ia menerima lamaran atasannya itu walaupun ia mengetahui bahwa Pak Wira telah berkeluarga. Ia pun bersedia menjadi istri simpanan Pak Wira dan bahagia menjalaninya.
            Hingga pada suatu saat datanglah istri Pak Wira yang mengetahui perselingkuhan suaminya. Ia melabrak Kembang dan melontarkan kata-kata kasar pada Kembang. Dan pada saat kejadia itulah Pak Wira datang untuk menjelaskan keadaan. Namun, sebelum Pak Wira sampai di rumah Kembang, ia harus tewas di seberang rumah istri simpanannya itu karena ditabrak oleh truk. Sontak saja kejadian itu membuat istri Pak Wira dan Kembang menjadi sangat sedih. Kembang sendiri setelah kejadian itu harus dibawa ke rumah sakit jiwa karena dia mengalami gangguan jiwa. Dalam penglihatannya, ia melihat Rio, Tito, Andri, dan Pak Wira bercengkerama.

Kelebihan buku:
            Cerpen yang berjudul Kembang Sang Janda karangan Trisi yang dimuat dalam kumpulan cerpen Celoteh Perempuan ini dari judul buku dan desain sampul depannya  sangat menarik. Dengan desain klasik bergambar lima orang perempuan yang duduk dalam satu meja terlihat seperti sedang menyuarakan isi hati secara bergantian. Dalam gambar itu sepertinya mereka membicarakan nasibnya yang merupakan gambaran nasib untuk para kaum wanita di kehidupan yang nyata ini. Dengan melihat judul buku dan desain sampul inilah yang membuat orang pasti penasaran ingin membaca kumpulan cerpen ini.
            Kelebihan yang lain dari buku ini adalah penggunaan bahasa yang mudah dimengerti oleh para pembaca. Bahasa yang digunakan oleh penulis merupakan bahasa sehari-hari yang dengan mudah dicerna oleh para pembaca. Sehingga, para pembaca dapat menafsirkan cerita ini dengan sendirinya.

Kekurangan buku:
            Adapun kekurangan buku ini saya sendiri selaku resensator yang menilainya melihat dari berbagai sudut pandang, yakni:
1.      Penerbit dalam menerbitkan buku kumpulan cerpen ini menggunakan kertas yang tidak sesuai dengan desain sampul yang begitu menarik. Seharusnya, desain sampul yang menarik harus dibarengi dengan kualitas kertas yang menarik, sehingga pembaca buku ini tidak merasa kecewa atas sajian yang ada di dalamnya. Kualitas desain sampul dan kertas yang bagus akan dapat memuaskan pembaca.
2.      Pengarang dalam membuat cerita mudah sekali ditebak. Alur cerita begitu mudahnya dapat ditafsirkan oleh pembaca. Ketika membaca pada  lembar kedua, isi cerita hingga akhir sudah dapat ditebak bahwasanya si tokoh akan selalu kehilangan orang yang dicintainya. Ternyata memang benar, ketika saya membaca buku ini, pengarang di dalam ceritanya bertubi-tubi memberikan tokoh sebuah kehidupann yang sangat tragis. Selama enam kali kematian yang diberikan oleh pengarang kepada tokoh Kembang.
3.      Pengarang dalam cerita itu sepertinya memberikan vonis kepada tokoh sebagai wanita pencabut nyawa. Sangat jelas sekali dalam cerita itu si tokoh diberikan label sebagai wanita pembawa sial. Apabila ada lelaki yang menikah dengan tokoh pasti akan tewas. Hal inilah yang sangat bertentangan dengan agama. Dalam hal ini, pangarang sepertinya kurang percaya akan takdir sehingga memberikan vonis demikian kepada tokoh. Padahal rezeki, jodoh, dan maut merupakan sebuah takdir manusia yang telah digariskan Tuhan. Bukan berarti apabila menikah dengan si Kembang maka umur orang yang menikahinya tidak akan panjang.
4.      Dalam cerita tersebut pengarang mudah sekali membuat tokoh menerima cinta lelaki manapun. Pengarang tidak memberikan kesempatan kepada tokoh untuk memilih sendiri lelaki yang ia cintai dengan sungguh-sungguh. Sepertinya tidak ada persaingan antar lelaki yang memperebutkan diri si tokoh yang mengakibatkan si tokoh harus mencintai dan memilih siapa. Dan selalu saja dalam cerita itu digambarkan bahwa si tokoh selalu saja ada yang melamar dirinya namun lamaran itu jualah yang membuat bencana dalam bahtera rumah tangganya.
5.      Dalam cerita itu juga pengarang dengan mudahnya membuat seorang janda menjadi istri simpanan lelaki yang telah mempunyai keluarga. Secara langsung pengarang dalam ceritanya membuat jatuh martabat kaum wanita, khususnya wanita janda. Akhirnya banyak orang beranggapan bahwa seorang janda bias dijadikan istri simpanan.
6.      Dilihat dari klimaks konflik sangat jelas sekali mudah ditebak. Cerita itu puncak konfliknya pasti sang istri Pak Wira akan menemui si tokoh dan akan marah besar padanya. Sementara, Pak Wira sendiri akan mudah ditentukan nasibnya oleh pembaca, yakni tewas mengenaskan.

     Cerpen yang berjudul Kembang Sang Janda yang dimuat dalam kumpulan cerpen Celoteh Perempuan ini sangat menarik untuk dibaca karena di dalamnya masih banyak hal yang diungkapkan mengenai sisi kewanitaan di dalamnya. Ketegaran seorang tokoh yang menjalani alur kehidupan yang pahit patut kita lihat dari sudut pandang yang baik.


Simpang Empat, 24 September 2012
Resensator



Faisal Anwar, S.Pd




Jumat, 21 September 2012

Menyampaikan dan Mengekspresikan Dialog dalam Drama





1. Membaca dan Memahami Teks Drama

Sebelum memerankan drama, kegiatan awal yang perlu kita lakukan ialah membaca dan memahami teks drama.Teks drama adalah karangan atau tulisan yang berisi nama-nama tokoh, dialog yang diucapkan, latar panggung yang dibutuhkan, dan pelengkap lainnya (Kontum, lighting, dan musik pengiring). Dalam teks dram, yang diutamakan ialah tingkah laku (acting) dan dialog (percakapan antartokoh) sehingga penonton memahami isi cerita yang dipentaskan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kegiatan membaca teks drama dilakukan sampai dikuasainya naskah drama yang akan diperankan.
Dalam teks drama yang perlu kamu pahami ialah pesan-pesan dan nilai-nilai yang dibawakan oleh pemain. Dalam membawakan pesan dan nilai-nilai itu, pemain akan terlibat dalam konflik atau pertentangan. Jadi, yang perlu kamu baca dan pahami ialah rangkaian peristiwa yang membangun cerita dan konflik-konflik yang menyertainya.

2. Menghayati Watak Tokoh yang akan Diperankan
Sebelum memerankan sebuah drama, kita perlu menghayati watak tokoh. Apa yang perlu kita lakukan untuk menghayati tokoh? Watak tokoh dapat diidentifikasi melaui (1) narasi pengarang, (2) dialog-dialog  dalam teks drama, (3) komentar atau ucapan tokoh lain terhadap tokoh tertentu, dan (4) latar yang mengungkapkan watak tokoh.
Melalui menghayati yang sungguh-sungguh, kamu dapat memerankan tokoh tertentu dengan baik. Watak seorang tokoh dapat diekspresikan melalui cara sang tokoh memikirkan dan merasakan, bertutur kata, dan bertingkah laku, seperti dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Artinya, watak seorang tokoh bisa dihayati mulai dari cara sang tokoh  memikirkan dan merasakan sesuatu, cara tokoh bertutur kata dengan tokoh lainnya, dan cara tokoh bertingkah laku.
Hal yang paling penting dalam memerankan drama adalah dialog. Oleh karena itu, seorang pemain harus mampu:
1.   Mengucapkan dialog dengan lafal yang jelas.
Seorang pemain dikatakan mampu bertutur dengan jelas apabila setiap suku kata yang diucapkannya dapat terdengar jelas oleh penonton sampai deretan paling belakang. Selain jelas, pemain harus mampu mengucapkan dialog secara wajar. Perasaan dari masing-masing pemain pun harus bisa ditangkap oleh penonton.

2.   Membaca dialog dengan memperhatikan kecukupan volume suara.
Seorang pemain harus bisa menghasilkan suara yang cukup keras. Ketika membaca dialog, suara pemain harus bisa memenuhi ruangan yang dipakai untuk pementasan. Suara pemain tidak hanya bisa didengar ketika panggung dalam keadaan sepi, juga ketika ada penonton yang berisik.

3.   Membaca dialog dengan tekanan yang tepat.
Kalimat mengandung pikiran dan perasaan. Kedua hal ini dapat ditangkap oleh orang lain bila pembicara (pemain) menggunakan tekanan secara benar. Tekanan dapat menunjukkan bagian-bagian kalimat yang ingin ditonjolkan.
Ada 3 macam tekanan yang biasa digunakan dalam melisankan naskan drama
1. tekanan dinamik
yaitu tekanan yang diberikan terhadap kata atau kelompok kata tertentu dalam kalimat, sehingga kata atau kelompok kata tersebut terdengar lebih menonjol dari kata-kata yang lain. Misalnya, ”Engkau boleh pergi. Tapi, tanggalkan bajumu sebagai jaminan!”  (kata yang dicetak miring menunjukkan penekanan dalam ucapan). 

2. tekanan tempo
yaitu tekanan pada kata atau kelompok kata tertentu dengan jalan memperlambat pengucapannya. Kata yang mendapat tekanan tempo diucapkan seperti mengeja suku katanya. Misalnya, ”Engkau boleh pergi. Tapi, tang-gal-kan ba-ju-mu sebagai jaminan!” Pengucapan kelompok kata dengan cara memperlambat seperti itu merupakan salah satu cara menarik perhatian untuk menonjolkan bagian yang dimaksud.

3. tekanan nada
yaitu nada lagu yang diucapkan secara berbeda-beda untuk menunjukkan perbedaan keseriusan orang yang mengucapkannya. Misalnya, ”Engkau boleh pergi. Tapi, tanggalkan bajumu sebagai jaminan!” bisa diucapkan dengan tekanan nada yang menunjukkan ”keseriusan” atau ”ancaman” jika diucapkan secara tegas mantap. Akan tetapi, kalimat tersebut bisa juga diucapkan dengan nada bergurau jika pengucapannya disertai dengan senyum dengan nada yang ramah.


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan dialog drama adalah:
  1. Penggunaan bahasa, baik secara pelafalan maupun intonasi, harus relevan. Logat yang diucapkan hendaknya disesuaikan dengan asal suku atau daerah, usia, atau status sosial tokoh yang diperankan.
  2. Ekspresi tubuh dan mimik muka harus disesuaikan dengan dialog. Bila dialog menyatakan kemarahan, maka ekspresi tubuh dan mimik pun harus menunjukkan rasa marah.
  3. Untuk lebih menghidupkan suasana dan menjadikan dialog lebih wajar dan alamiah, para pemain dapat melakukan improvisasi di luar naskah.

Sumber: http://bektipatria.wordpress.com

Contoh Teks Berita

Puluhan Paus Terdampar di Pantai Selandia Baru  
Liputan6.com, Wellington: Sekumpulan ikan paus terdampar di South Island di pantai Selandia Baru, baru-baru ini. Sebanyak 90 ekor ikan paus itu berenang menuju pesisir pantai dan tidak dapat kembali lantaran air laut surut.

Paus-paus itu pun menjadi tontonan warga yang sedang berada di pantai. Namun, pejabat berwenang dari balai konservasi lokal setempat segera datang dan mengamankan lokasi tersebut.

Menurut pejabat salah satu balai konservasi, John Mason, mereka berharap paus-paus tersebut bisa kembali ke laut dari Golden Bay dengan sendirinya saat air pasang. Peristiwa air pasang itu diperkirakan terjadi pada pukul 23.20 waktu setempat. Namun, mencoba membantu hewan itu untuk kembali ke laut dalam keadaan gelap terlalu berbahaya.

Karena itu, lanjut Mason, pihaknya akhirnya memutuskan menjaga paus-paus dalam kondisi dingin pada siang hari untuk mencegah kekeringan dan terbakar. Kemudian, mereka akan mencoba membantu paus-paus kembali ke laut saat air pasang tinggi sekitar pukul 11.15 waktu setempat.

Sebelumnya, 25 ekor paus juga pernah terdampar ditempat yang sama awal bulan ini. Sebanyak 18 ekor paus di antaranya dikembalikan ke laut. Sementara empat ekor paus abu-abu dan dua paus remaja tewas terdampar di Pantai Papamoa, sebelah timur Pulau Utara pada akhir pekan.(BOG)

Sumber: http://septiyanieka.blogspot.com

Menulis Surat Niaga dan Surat Kuasa

Standar Kompetensi     : Menulis
 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk  proposal, surat dagang, karangan ilmiah

Kompetensi                  4.2. Menulis surat dagang (permintaan, penawaran, perjanjian )

Surat niaga (dagang) adalah surat yang dikeluarkan oleh badan-badan atau perusahaan-perusahaan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya. Surat niaga ada beberapa macam, di antaranya surat permintaan barang (pesanan), surat penawaran, dan surat perjanjian).
Surat permintaan barang disebut juga surat pesanan atau surat beli. Pembuatan surat pesanan memerlukan pertimbangan-pertimbangan keuangan, persyaratan pembayaran, pengiriman, dan penyerahan barang.

 
1. Contoh surat permintaan

PT Penerbit Guna Ilmu
Jalan Raya Pendidikan Blok D Makassar, Sulawesi Selatan
Nomor     : 543-2/BD-D/VII/10                                     Manado, 27 November 2010
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal           : Permintaan

Kepada Yth. Kepala Bagian Penjualan
CV Cyber Komputindo Kompleks
Manado Electronik Centre Blok E Lt. 2 No. 13

Kami beritahukan dengan hormat bahwa kami akan membuka kantor cabang baru di Jalan Raya Pendidikan Blok D Makassar, Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, kami membutuhkan; 1) 10 unit computer; 2) 2 unit printer ; 3) 1 unit scanner, sesuai yang Saudara tawarkan pada iklan harian Merdeka, tgl. 11 November 2010.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon kepada Saudara untuk mengkirim brosur, daftar harga, dan buku petunjuk teknisnya. Selain itu, mohon penjelaskan tentang: 1) syarat pembayaran, 2) syarat penyerahan barang, dan 3) potongan harga.

Demikian surat permintaan ini kami sampaikan, ataas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Kepala Bagian Pembelian

Paidjo Sukipli


2. Contoh Surat Penawaran Harga
Surat penawaran suatu barang atau jasa kepada perseorangan atau perusahaan sering disebut juga surat jual. Dalam surat penawaran biasanya digunakan bahasa yang efektif dan menarik minat pembeli atau penyalur sehingga mempermudah distribusi barang yang ditawarkan tersebut.

Beberapa pertimbangan dalam membuat surat penawaran harga, yaitu sebagai berikut.
  • Pertimbangkan baik-baik, apakah barang-barang yang ditawarkan itu benar-benar diperlukan oleh perusahaan lain.
  • Pertimbangan risiko yang mungkin timbul.
  • Perlu adanya penelitian terhadap barang-barang yang ditawar tersebut, seperti kualitas, jumlah, dan harga.
Pada setiap penawaran harga, perlu disebutkan hal-hal sebagai berikut:
  • dasar penawaran barang/jasa;
  • perincian harga setiap barang;
  • jumlah keseluruhan barang;
Berikut contoh surat penawaran.
CV Cyber Komputindo
Kompleks Manado Electronik Centre Blok E Lt. 2 No. 13
——————————————————————————————————————–
Nomor     : 089/AK/VIII/2010                                                    Manado, 4 Desember 2010
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal           : Penawaran harga

Yth. Paidjo Sukipli
Kepala Bagian Pembelian PT Penerbit Guna Ilmu
Jalan Raya Pendidikan Blok D Makassar, Sulawesi Selatan


Dengan hormat,
Memenuhi surat permintaan penawaran perusahaan Anda nomor 543-2/BD-D/VII/10 pada tanggal 27 November 2010, kami dari CV Cyber Komputindo mengajukan penawaran penyediaan alat komputer dan perangkat penunjang dengan perincian sebagai berikut:
1. 10 unit komputer @ Rp6.000.000,00                                  Rp60.000.000,00
2. 2 unit printer HP 2430 @ Rp10.000.000,00                        Rp20.000.000,00
3. 1 unit scanner Umax                                                           Rp     800.000,00 +
Jumlah total     Rp  8.800.000,00
(delapan juta delapan ratus ribu)
Demikianlah penawaran harga dari kami.
Catatan:
  1. Spesifikasi komputer terlampir (RAM, motherboard, processor, dll.).
  2. Harga penawaran belum termasuk biaya pemasangan instalasi.
  3. Harga tersebut sudah termasuk install software (Microsoft Office&Windows Vista) orisinal.
Hormat kami,
CV Cyber Komputindo
Kepala Bagian Penjualan

Yahya Maulana

 Surat Perjanjian Jual-Beli

Surat perjanjian jual-beli dibuat oleh pihak penjual dan pihak pembeli. Di dalam surat tersebut dinyatakan secara tertulis kesepakatan antara kedua belah pihak. Surat tersebut berisi pernyataan secara tertulis mengenai kesepakatan yang menyatakan bahwa pihak penjual wajib menyerahkan barang dan berhak atas pembayaran barang itu. Sebaliknya, pihak pembeli berhak atas penerimaan barang dan wajib membayar harga barang itu kepada pihak penjual. Dalam surat perjanjian jual-beli, barang yang dapat diperjanjikan berupa barang bergerak seperti alat-alat perabotan dan kendaraan; dan barang-barang tidak bergerak atau barang tetap, contohnya adalah rumah, gedung, dan tanah.

Contoh surat perjanjian jual-beli:

Surat Perjanjian Jual-Beli

Yang bertanda tangan di bawah ini,
1.         Nama : Indriani
           Alamat : Jln. Ir. H. Juanda No. 213 Bandung
           Pekerjaan : Pegawai Pemkot Bandung
Selaku pihak kesatu, selanjutnya disebut penjual, dan

2.         Nama : Alit Nurwulan Indah
           Alamat : Jln. Mengger No.127 Bandung
          Pekerjaan : Wiraswasta
 Selaku pihak kedua, selanjutnya disebut pembeli, pada hari ini Senin 23 Agustus 2007 telah bermufakat dan menerangkan hal-hal sebagai berikut.

Pasal 1
Penjual menjual rumah yang terletak di Kelurahan Rajawali No. 12, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat yang diketahui benar oleh pembeli.

Pasal 2
Dalam jual beli ini termasuk pula penyerahan c.q. penerimaan hak milik penjual atas rumah tersebut dalam Pasal 1.

Pasal 3
Perjanjian jual beli ini disepakati dengan harga Rp80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah). Jumlah tersebut akan dibayarkan secara tunai oleh pembeli kepada penjual pada waktu penandatanganan surat perjanjian ini, dengan tanda terima/kuitansi tersendiri yang disaksikan oleh beberapa orang saksi, dan selanjutnya penjual menyerahkan semua surat rumah kepada pembeli.

Pasal 4
Segala tunggakan pajak dan lain-lain hingga saat ini adalah tanggung jawab penjual.

Pasal 5
Penjual memberi jaminan kepada pembeli, apabila ternyata pada kemudian hari terjadi hal-hal atau gugatan dari pihak lain atas rumah tersebut dalam Pasal 1.

Pasal 6
Pembaliknamaan (persil) yang dipersoalkan dalam perjanjian ini termasuk segala ongkos-ongkos atau biaya yang diperlukan merupakan beban pembeli.

Pasal 7
Sejauh diperlukan, penjual dengan ini memberi kuasa yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini dan dengan hak subtitusi kepada pembeli untuk mengurus perizinan jika ada, c.q. pembaliknamaan yang bersangkutan atas nama penjual.

Pasal 8
Kedua belah pihak berjanji tidak akan membawa atau memperselisihkan ke muka pengadilan sebelum diusahakan sedapat mungkin untuk menyelesaikan perselisihan secara damai.

Pasal Penutup
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap dua yang dua-duanya mempunyai kekuatan yang sama.

Sleman,  12 Januari 2010

Penjual                                                                                    Pembeli
…………….                                                                            ………………..

Saksi
……………………….
………………………
………………………



Surat Kuasa
Surat kuasa digunakan untuk memberikan wewenang kepada seseorang atau lembaga yang dipercaya untuk mewakili orang yang bersangkutan dalam melaksanakan suatu tindakan atau mengurus urusan tertentu.
 
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat surat kuasa, yaitu:
- menentukan kegiatan yang akan diberi kuasa;
- memilih orang atau lembaga yang akan diberi kuasa;
- menentukan batas-batas kuasa yang akan dilimpahkan;
- mencantumkan tempat dan tanggal pembuatan surat kuasa;
- menulis surat kuasa di atas kertas segel atau dibubuhi meterai secukupnya;
- memberikan kuasa kepada seseorang yang dapat dipercaya;
- orang yang memberi dan menerima kuasa harus sudah dewasa, serta sehat rohani dan jasmani;
- orang yang memberi dan menerima kuasa harus menandatangani surat tersebut agar surat dianggap sah.

Contoh surat kuasa:
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama             :Ahmad Fahmi
Pekerjaan       : Pegawai
Alamat            : Jl. Maju Terus no 66

Melalui surat ini telah memberi kuasa kepada :

Nama             : Muhammad Rokim
Pekerjaan       : Tukang Kebun
Alamat            : Jl. Pelangi Indah No 14

Untuk mewakili atau bertindak untuk dan atas nama pemberi kuasa sebagai …. (jabatan / kekuasaan pemberi kuasa, sebutkan pula dasar kekuatan dari pemberi kuasa, misalnya adanya SK).

Untuk itu penerima kuasa dikuasakan untuk… (tujuan pemberian kuasa).

Kekuasaan ini diberikan dengan hak untuk melimpahkan (recht van substitute) baik sebagian atau seluruhnya yang di kuasakan ini kepada orang lain.

Demikian surat kuasa ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

                                                                                                                   Juni ,______2011

Penerima kuasa                                                                                             Pemberi Kuasa

                                                                                                                           Materai

Muhammad Rokim                                                                                          Ahmad Fahmi

Wawancara

Cara Wawancara Dengan Baik, Benar & Efektif - Bagaimana cara melakukan kegiatan wawancara dengan baik dan benar? serta aspek apa saja yang perlu di perhatikan saat kita hendak melakukan proses wanwancara? Dan Bagaimana cara membuat laporan hasil wawancara itu? mari kita simak uraian berikut ini.

Kegiatan wawancara sebenarnya menjadi efektif dan efisien apabila Anda mengetahui teknik dan rencana wawancara dengan benar. Teknik wawancara bermacam-macam. Jika Anda melakukan wawancara terhadap seseorang, Anda dapat memakai teknik individual atau perorangan. Kegiatan wawancara ini bisa sedikit berbeda tergantung pada orang, tempat, waktu, dan hal yang dibicarakan.

Sebelum melakukan wawancara perhatikan hal berikut.

  1. Menghubungi orang yang akan diwawancara, baik langsung maupun tidak langsung dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai.
  2. Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam wawancara. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun.
  3. Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.
  4. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.

Pada saat wawancara Anda perlu memperhatikan pegangan umum pelaksanaan wawancara berikut ini.

  1. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan kemukakan tujuan wawancara.
  2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan persoalan yang menjadi topik Anda.
  3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku catatan, alat tulis, atau tape recorder saat melakukan wawancara.
  4. Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.
  5. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.
  6. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati petunjuk narasumber seperti “off the record”, “no comment”, dan lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber.
  7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.
  8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan terima kasih dan mohon maaf!
  9. Selain itu, kita harus mengetahui betul apa tujuan wawancara.

Penyajian Atau Pembuatan Laporan Hasil Wawancara

Hal-hal yang harus diperhatikan agar tulisan hasil wawancara menarik bagi para pembaca adalah:
  1. Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup. Seolaholah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca. Keterangan mengenai keadaan sekitar narasumber membantu pembaca untuk melihat narasumber ketika diwawancarai.
  2. Kejadian-kejadian, keterangan-keterangan, dan pendapatpendapat yang diberikan narasumber mempunyai bobot terhadap tulisan, namun usahakanlah agar lebih jeli dalam penyampaiannya.
  3. Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas, yaitu untuk memberi informasi, hiburan, bimbingan praktis, atau laporan.
  4. Penyajian hasil wawancara sebenarnya tergantung pada pewancara, bisa berupa narasi, dialog, esai, deskripsi, dan sebagainya.

Sumber : BS - E Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X, karangan Sri Utami, dkk.

Contoh Resensi Novel

Resensi Novel
Judul Buku          : Surat Kecil Untuk Tuhan
Pengarang          : Agnes Davonar
Penerbit              : Inandra Publised, Jakarta
Tahun                   : 2008
Tebal  Novel       : 232 Halaman
Kategori               : True Story (non fiksi)

Andaikan,…..  semua dapat terulang kembali,
Tetapi pernahkah anda berfikiran tentang itu?
Pernahkah anda mengira-ngira apa yang akan terjadi
Jika semuanya dapat terulang kembali?
Dalam novelnya ini, Agnes Davonar menekankan makna sebuah waktu dalam kehidupan di dunia ini.
Kisah nyata gadis berusia 13 tahun bertahan hidup dari kanker ganas paling mematikan di dunia.

Tuhan …………..
Andai aku bisa kembali
Aku tak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan …………
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku
Terjadi pada orang lain
Tuhan ……………
Bolehkah aku menulis Surat Kecil Untuk-Mu?
Tuhan …………….
Bolehkah aku memohon satu hal kecil pada-Mu?
Tuhan ………………
Biakanlah aku bisa dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya.
Cuplikan diatas adalah sepenggal bait dari tulisan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang sering dipanggil keke. Rabdosmiosarkoma atau kanker jaringan lunak pertama di Indonesia. Keke adalah seorang gadis remaja berusia 13 tahun. Ketika divonis memiliki penyakit kanker mematikan tersebut dalam waktu 5 hari.
Kanker jaringan lunak menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat seperti monster. Walau dalam keadaan sulit keke terus berjuang untuk tetap bersekolah seperti layaknya gadis normal lainnya.
Perjuangan panjang keke dalam melawan kanker ternyata membuahkan hasil Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia dalam menyembuhkan kasus kanker pertama kali terjadi di Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua dokter dunia bertanya-tanya.

Namun kanker itu kembali setelha pesta kebahagiaan sesaat. Keke sadar nafasnya di dunia semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia justru bersyukur mendapatkan kesempatan untuk bernafas lebih lama dari lima hari bertahan 3 tahun lamanya, walaupun pada akhirnya ia harus menyerah. Dokterpun akhirnya menyerah terhadap kankernya. Dinafas terakhir itulah ia menuliskan sebuah Surat Kecil Untuk Tuhan.

Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun. Kalimat tersebut ternyata merupakan tema pokok novel ini.

Tokoh Keke merupakan teladan bagi kaum remaja semuanya, Keke adalah tokoh masih muda,tidak putus asa, selalu mensyukuri nikmat dan tidak mengeluh akan semua cobaan yang dihadapinya. Ia selalu berusaha ceria di depan orang-orang terdekatnya walaupun dengan semua cobaan yang dihadapinya.

Dapat dilihat pada bagian V tentang “Hari Indah Itu Telah Datang” pada paragraph ke-3, Aku mensyukuri semua karena ini adalah cobaan Tuhan untukku.
Kesalahan besar bagi seorang teman apabila lebih mementingkan egonya demi kepentingan pribadi, Padahal temannya tersakiti. Seharusnya seorang teman harus mempunyai rasa pengertian dan kebersamaan yang tinggi kepada temannya sendiri.

Agnes Davonar, sebagai pengarang yang berpengalaman mampu menghidupkan jalan cerita dengan urut mulai dari bagian I samapai XI, dan mampu menghidupkan suasana waktu terjadi ketegangan.

Dalam hal ini pengarang sering memasukan pesan-pesan yang disampaikan melalui dialog para tokoh, dialog seperti itu tidak sesuai setting.
Terlepas dari kekurangan yang ada, hadirnya Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” menambah peredaran novel di Indonesia. Novel ini teramat sayang untuk kita lewatkan begitu saja, karena novel ini bisa menambah nilai moral remaja Indonesia.

Sumber: Agus Rarhmat Alhaqqi
http://kroyolor.blogspot.com

Menulis Resensi

oleh Safriandi dan Herman RN

Suatu jenis tulisan lain yang mempunyai titik singgung dengan ringkasan dan ikhtisar adalah resensi. Resensi sangat sering kita temui dalam berbagai media cetak meskipun dengan nama yang berbeda. Ada media cetak yang menyebut timbangan buku, tinjauan buku, pembicaraan buku, jelajah buku, dan bedah buku. Selain itu, ada pula yang menamakannya sederhana, buku atau pustaka.

Dalam berbagai media massa, pemuatan resensi umumnya pada hari Minggu. Namun, tidak tertutup kemungkinan pada hari-hari yang lain. Kemungkinan dipilih hari Minggu karena memang hari libur sehingga penyajian tulisan-tulisan di media, tertama cetak, sengaja diberikan ruang renggang kepada pembaca agar dapat lebih santai.

Kata resensi berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata kerja revidere atau resencere. Revidere atau resencere berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama yaitu mengulas sebuah buku. Dengan demikian, tindakan meresensi buku berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku (Samad, 1997:1).

Bidang penggarapan buku meliputi (1) buku baik fiksi maupun nonfiksi, (2) pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, musik, atau kaset, (3) pameran seni baik seni lukis maupun seni patung.
Yang menjadi pertanyaan adalah hal apa saja yang diresensi? Untuk membuat suatu resensi yang baik, peresensi harus menetapkan sasaran yang ingin dicapai. Umumnya tidak ada yang memuaskan semua orang sebagai seharusnya bentuk sebuah resensi yang baik. Namun, paling tidak terdapat beberapa komponen untuk dijadikan sasaran penilaian. Komponen yang dapat dijadikan sasaran penilaian sebuah buku adalah latar belakang, jenis buku, dan keunggulan buku.


  1. Latar Belakang
Latar belakang meliputi (1) fakta tentang pengarang, (2) deskripsi buku secara fisik, (3) tujuan, bahan, metode, dan segi lain, (4) ringkasan ikhtisar buku

2. Jenis Buku
Peresensi harus menunjukkan kepada pembaca, buku yang baru disebutkan itu termasuk ke dalam golongan buku yang mana? Fiksi atau nonfiksi? Untuk bidang tertentu atau umum

3. Keunggulan Buku
Keunggulan buku yang diresensi dapat dilihat dari organisasi buku, isi buku, bahasa yang digunakan

4. Teknik Penyajian
Sebuah buku yang baik harus ditampilkan dengan perwajahan yang baik pula. Selain perwajahan, tentu ada segi lain yang harus baik. Peluncuran sebuah karya ilmiah paling tidak harus dilihat dari kekinian dan keilmuan. Posisi buku yang diresensi dapat dibandingkan dengan buku yang telah ditulis orang dengan topik yang hampir sama. Hal ini akan membuktikan apakah buku yang diresensi memiliki relevansi dengan isu masa kini?
Lalu, bagaimana sikap peresensi dalam menulis resensi? Peresensi seyoganya menunjukkan kedewasaan akademik. Kedewasaan tersebut terefleksi dalam sikap objektif dan orisinalitas keilmuan. Mungkin peresensi sendiri tidak akan (belum pernah) sebuah buku sekualitas buku yang diresensinya. Hal ini wajar diingat, tetapi bukan berarti menghambat keinginan untuk menulis resensi.
Peresensi juga harus memahami bidang kajian buku yang diresensi. Peresensi yang tidak memiliki bidang ilmu yang relevan dengan buku yang diresensi sangat berkemungkinan mengalami hambatan sehingga menyebabkan salah tafsir terhadap isi buku. Hal ini tentu saja akan merugikan banyak pihak.